Susah Ngatur Waktu? Cek Tips Management Waktu Berikut Ini!

Dok.Pri


Bismillah.. Selamat malam semuanya. Alhamdulillah ya ketemu lagi, eh ngga ketemu, maksudnya alhamdulillah bisa saling sapa lewat kata seperti ini sama sahabat semua. Sapaan ini aku kasih buatmu yang sedang membaca dengan hati bahagia. Semoga para pembaca semua selalu bahagia juga yaa.. 

Berbicara soal waktu, rasanya tak akan pernah selesai saking seringnya dibahas namun sering juga kesulitan dalam mengaturnya. Iya, akupun begitu. 

Rasulullah saw. juga sudah mengingatkan bahwa dua nikmat yang sering dilalaikan oleh kita, manusia, adalah nikmat waktu luang dan nikmat sehat. 

Waktu. Satu kata yang biasa namun memiliki makna yang luar biasa. Para ulama yang hingga kini kita kenal, seperti Imam Asy-Syafi, Imam Hambali, Hasan Al-Banna, dan ulama lainnya sudah banyak yang mewanti-wanti soal waktu bahkan beliau-beliau ini termasuk orang-orang yang amat sangat menghargai waktu dan memanfaatkan waktunya dengan baik. 

Katanya, waktu itu bagaikan pedang. Bila kamu tidak menggunakannya dengan baik, maka pedang itu yang akan membunuhmu. Seram ngga sih? Dibunuh sama pedang sendiri. Begitupun dengan waktu yang Allah berikan yang seharusnya kamu manfaatkan dengan baik malah menjadi boomerang kamu kelak di akhirat karena kamu sia-siakan. So, management waktu itu penting dan Islam jelas telah mengajarkannya.

Kamu, aku, kita semua, ulama terdahulu, ulama masa kini, semuanya sama, memiliki waktu 24 jam dalam sehari, tak berkurang sedikitpun. Ketika beliau mampu berkarya dengan waktu yang dimiliki, mengapa kita tidak? 

Oke, lanjut ya, bagaimana cara memanagement waktu agar waktu kita ngga sia-sia? Aku mau sharing ilmu dari duaa orang inspirator muslimah dimana aku pernah mengikuti kajiannya. Beliau adalah Dr. Davrina Rianda dan Teh Karina Hakman. (Yang penasaran siapa orang-orang luar biasa ini, bisa cari tahu di instagramnya yaa.. )

Pertama, sadari bahwa waktu itu milik Allah. Allah yang memberikannnya kepada kamu dengan batasannya. Bisa 50 tahun, 40 tahun, atau bahkan hanya sampai 20 tahun saja, Allah Yang Maha Tahu dan Allah telah mencatatnya. waktu yang Allah berikan kelak akan dimintai pertanggungjawaban di hari persidangan. 

Jika kamu sudah memiliki kesadaran itu, aku yakin, untuk menyia-nyiakan waktu dengan hal-hal yang negatif atau bermaksiat kepada-Nya, kamu akan berpikir dua kali bukan? Bahkan mungkin berkali-kali.

Kedua, jangan bedakan aktivitas dunia dan ibadah. Waktumu ngga banyak, jangan kamu blok ini area dunia, ini area ibadah. Tapi lakukan segala sesuatu untuk sarana ibadah kamu. Luruskan niatmu dalam bekerja, belajar, berbuat baik, bersedekah, dzikirmu setiap waktu, untuk apa? Untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah, untuk bermanfaat bagi manusia lainnya. Insyaa Allah setiap detik yang kamu lalui akan menjadi puing-puing ibadahmu. 

Kamu tetap bisa menyeimbangkan IPTEK dan IMTAQ kamu dalam satu waktu. Prestasimu dalam ilmu pengetahuan dan teknologi bisa kamu gunakan atau niatkan untuk menjadi amal shalih, pribadi bermanfaat, dan berkah. Niatkan karena Allah. Lakukan dengan dibarengi IMTAQ, dengan tetap berdakwah, menjaga keimanan, menjaga ruhiyahmu agar selalu hidup dalam dirimu. Bersyukur jika kamu bisa mendahulukan Allah, agama Allah, di atas kepentingan lainnya. Karena janji Allah, siapa yang menolong agama Allah maka Allah yang akan menolongnya.

Aku belajar dari Teh Karin bahwa "Keberkahan waktu itu milik Allah". Berdoa pada Allah agar diberikan keberkahan waktu untuk kita. Berkah artinya bertambah kebaikan. Waktu yang berkah adalah waktu yang kita gunakan di jalan Allah hingga Allah membukakan banyak kebaikan setelahnya pada waktu yang lain. Masyaa Allah, semoga bisa diamalkan ya.. 

Ketiga, blok waktu dalam satu urusan. Nah ini sebenarnya opsional yaa bagi setiap orang. Tapi ini bisa digunakan untuk mengatur waktu. Memblok waktu dalam satu urusan berarti merencanakan setiap urusan dengan sebaik-baiknya. Jika pada jam 6.00 - 07.00 kamu bertugas sebagai ibu rumah tangga, laksanakan dengan baik, blok waktu itu untuk mengurusnya, jangan dibenturkan dengan hal lain. Susun setiap aktivitas pada waktunya agar tidak berbenturan. 

Jangan sampai kemudian kamu bisa berdalih 'aku ga bisa baca quran karena mengerjakan tugas', padahal waktumu untuk mengerjakan tugas pun tidak sepanjang hari bukan? Maka, rencanakan agenda harianmu, list daily activity-mu, atur prioritasmu atas kegiatan-kegiatanmu. 

Ingat, setiap hari kamu akan terus berhadapan dengan berbagai amanah, jadi jangan lengah, jangan sampai kamu stress sendiri menghadapi dirimu. Semuanya adalah proses untuk mem-push dirimu dan mengembangkan dirimu. Jika kamu bisa mengatur waktumu dengan baik dan rapi, insyaa Allah kamu pun bisa mengatur hal-hal lainnya. 

Jika perlu, kamu bisa menuliskannya di buku atau kertas notes lalu ditempel di tempat yang sering kamu lihat biar kamu selalu ingat dan diingatkan. Atau kamu juga bisa catat di note handphone lalu pasang alarm untuk mengingatkanmu. Jika ingatanmu bagus, kamu cukup rencanakan di malam hari atau pagi hari dengan pikiranmu dan jangan lupa untuk belajar berkomitmen dengan rencana yang kamu buat sendiri. Karena yang paling sulit itu bukan menepati janji pada orang lain, melainkan menepati janji pada diri sendiri, termasuk komitmen waktu ini. Semangat yaaa sahabat :)

"Ketika pekerjaanmu semakin banyak, jangan menyalahkan apapun dan siapapun. Bukan pekerjaannya yang dikurangi, tetapi mujahadahnya (usahanya) yang ditambah." - Karina Hakman

Semoga Allah selalu menjadikan bagi kita semua waktu yang berkah ya. Stay safe and be gratefull. Jika bermanfaat, alhamdulillah. Kamu boleh banget share ke siapapun :)




Referensi:
Catatan kajian bersama Teh Karina Hakman dan Dr. Davrina Rianda dalam acara CROWN Talkshow di UNPAD Jatinangor tanggal 29 September 2018

Popular posts from this blog

Man Jadda Wa Jada

HijrahYuk! #4 Luruskan Niat

Mengapa Muslimah Harus Punya CIta-CIta?