Seberapa Bermanfaatnya kamu? Kenali Cara Menjadi Pribadi Penuh Mnafaat Berikut ini!

Dok.Pri


Bismillah.. 

Selamat malam semuanya, semoga selalu dalam lindungan Allah ya. Kita berdoa juga semoga pandemi ini segera berakhir dan kita semua bisa melakukan aktifitas normal dengan kualitas yang lebih baik. Aamiin.

Oke, kali ini aku mau sharing terkait "seberapa manfaatnya kamu?". Berbicara tentang manfaat, tentu bukan hal yang aneh. Setiap orang idealnya punya keinginan dan harapan untuk menjadi manusia yang bermanfaat. Rasulullah saw. pun menyebutkan kriteria bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat. Tentu, kita semua berlomba-lomba untuk menjadi sebaik-baik manusia dengan terus memperbesar manfaat.

Tetapi, tahukah kamu, bahwa seluk beluk manfaat sesungguhnya telah Allah beritahukan kepada kita semua dalam Al-Quran? 

Kalau begitu, ayo kita lanjutkan. Bahasan ini aku dapat masih dari kajian Muslimah di acara IHSD tanggal 30 September 2018 dengan pemateri yang luar biasa, Kak Enji. Begitu beliau disapa. 

Baiklah, sebetulnya kenapa kita harus bermanfaat sih? Kenapa coba? 

Karenaa...... kita adalah manusia yang sesungguhnya telah Allah lebihkan, telah Allah muliakan, dibanding makhluk Allah yang lainnya. Kalau dipikir-pikir, hewan dan tumbuhan saja bermanfaat kan untuk manusia, masa manusia kalah bermanfaat dengan mereka, padahal manusia diberikan kelebihan berupa akal pikiran untuk membedakan mana yang benar dan salah. 

Sebagaimana Allah telah katakan dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 70, 

وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِىٓ ءَادَمَ وَحَمَلْنَٰهُمْ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ وَرَزَقْنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلْنَٰهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا 

"Dan sungguh, Kami telah memuliakan anak cucu Adam, dan Kami angkut mereka di darat dan di laut, dan Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka di atas banyak makhluk yang Kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna."

Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah, tak akan ada yang sia-sia. Kamu un begitu, diciptakan tidak sia-sia alias punya tujuan, sudah di design dengan sangat rapi oleh Sang Empunya, Allah ta'ala. Bagaimana caranya yakin pada diri sendiri bahwa semua yang Allah ciptakan itu punya manfaat?

Perhatikan firman Allah dalam surat Al-Imran ayat 191 berikut,

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ 

(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia; Mahasuci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka.

Tidak ada keraguan sama sekali di dalam Al-Quran, so pasti ayat tersebut juga ngga bohong, yakin 100% segalanya pasti ada manfaatnya. Kalau kamu merasa belum bermanfaat, bukan berarti tidak bermanfaat, kamu hanya belum menggali potensi diri yang akan mengantarkan kamu pada pribadi yang bermanfaat tentunya. So, jangan sedih.

Teruslah berusaha untuk memaksimalkan potensi diri agar peluang bermanfaatnya kamu bisa lebih besar dan lebih maksimal. Bagaimana caranya memaksimalkan potensi diri sehingga dapat memberi manfaat pada makhluk Allah yang lainnya?

1. Milikilah ILMU

وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌۚ إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ مَسْـُٔولًا 

Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya.

Dengan ilmu, jalanmu akan lebih terang. Kamu akan semakin mantap untuk melakukan hal-hal bermanfaat. Bukankah jika kamu ingin kebaikan dunia dan akhirat? Rasulullah saw. mengatakan kuncinya ya dengan ilmu. 

Allah juga akan mengangkat derajat orang berilmu sebagaimana dalam Al-Quran surat Al-Mujadilah ayat 11 yang artinya, "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, “Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan."

2. Sikap percaya diri

Iya, kamu harus PD bahwa kamu pasti bisa, bahwa kamu pasti memiliki potensi yang berharga. 

وَلَا تَهِنُوا۟ وَلَا تَحْزَنُوا۟ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ 


Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.

3. Yakini!

Keyakinan bahwa kamu adalah sebaik-baik ummat. Allah swt. yang menggelarimu dalam surat Al-Imran ayat 110,

كُنتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِٱلْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ ٱلْمُنكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِۗ وَلَوْ ءَامَنَ أَهْلُ ٱلْكِتَٰبِ لَكَانَ خَيْرًا لَّهُمۚ مِّنْهُمُ ٱلْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ 

Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik.

4. Miliki kawan yang shalih/shalihah

Bagaimanapun Rasulullah saw telah menasihati kita ummatnya, bahwa salah satu yang mempengaruhi kita adalah teman. Teman bisa membawa kita pada hal yang positif, tetapi bisa juga justru sebaliknya. Karena itu kita pun harus berhati-hati dalam berteman. Bertemanlah dengan orang-orang yang mendekatkanmu pada Allah dan bisa menemanimu dalam kebermanfaatan. 

ٱلْأَخِلَّآءُ يَوْمَئِذٍۭ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا ٱلْمُتَّقِينَ 

Teman-teman karib pada hari itu saling bermusuhan satu sama lain, kecuali mereka yang bertakwa.

Gimana caranya untuk menjadi pribadi yang banyak manfaat? "Pantaskan eksistensi kita sebagai manusia", sebagaimana dalam surat Al-Hujurat ayat 15,

إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ بِٱللَّهِ وَرَسُولِهِۦ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا۟ وَجَٰهَدُوا۟ بِأَمْوَٰلِهِمْ وَأَنفُسِهِمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِۚ أُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلصَّٰدِقُونَ 

Sesungguhnya orang-orang mukmin yang sebenarnya adalah mereka yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwanya di jalan Allah. Mereka itulah orang-orang yang benar.


Nah, begitu yaa penjelasan Kak Enji. Gimana materinya, luar biasa kan? Semoga bisa diamalkan sehingga menjadi ilmu yang bermanfaat yaa.. Satu lagi nih catatan dari beliau. Salah satu hambatan terbesar untuk menjadi bermanfaat adalah MALAS. 

Ingat, al-kasalu daa un artinya malas adalah penyakit. Jangan memelihara penyakit ini yaa. Kalau sudah terlanjur, segera obati. Obatnya ada di Surat Yunus ayat 57, 

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ 

Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.



Nah, jadi seberapa bermanfaatnya kamu setelah menyimak tulisan ini? Semoga semakin menambah ghirah atau semangatmu dalam memperbaiki diri yaa. Semoga tulisan kecil ini bermanfaat :)



Referensi:
-Catatan Kajian bersama Kak Enji dalam acara IHSD tanggal 30 September 2018
-Aplikasi Al-Quran (Tafsir dan Per Kata)




Popular posts from this blog

Man Jadda Wa Jada

HijrahYuk! #4 Luruskan Niat

Mengapa Muslimah Harus Punya CIta-CIta?