Mengapa Muslimah Harus Punya CIta-CIta?

Dok.Pri

Bismillah, selamat sore sahabat yang dirahmati Allah.. 

Alhamdulillah hari ini sudah memasuki hari ketiga puasa Ramadhan, gimana puasanya lancar? Semoga sahabat pembaca dimana pun berada selalu dalam lindungan Allah dan diberikan kekuatan untuk menjalankan puasa Ramadhan tahun ini yaaa.. Meskipun berpuasa di tengah pandemi, jangan dijadikan halangan ya, justru harus lebih bersemangat lagi karena sejatinya waktu untuk beribadah menjadi lebih luang. Semoga kita tidak termasuk orang-orang yang merugi. Aamiin.

Nah, setelah sekian lama tidak posting di sini, hari ini aku mau bahas sedikit tentang cita-cita. Wah, ini mah dari SD juga sudah tahu kan ya? Udah sering banget ditanyain. Tapi, apakah sudah diyakini, diikhtiarkan, dan dilangitkan pada Allah? Atau sekedar kata-kata saja? Apalagi untuk para muslimah nih, sudah sejauh mana menggapai cita-cita?

Seringkali orang berpandangan, menjadi muslimah itu sebuah hal yang tak begitu membanggakan. Ada muslimah yang hanya berkutat pada ilmu agama, kuno, kaku, tidak berpandangan luas, dan stigma-stigma lain yang melekat pada diri muslimah. Namun, tak sedikit pula muslimah yang berkiprah di masyarakat dan mencetak prestasi dalam berbagai lini kehidupan.

Menjadi seorang muslimah adalah sebuah kehormatan. Pasalnya tidak setiap wanita menyandang gelar muslimah. Hanya wanita-wanita yang berserah diri pada Allah-lah yang menyandang gelar kehormatan itu.

Beruntunglah wahai Muslimah! Kenyataannya, banyak muslimah yang hidup hanya mengikuti alur zaman. Tak punya arah, ikut-ikutan, tergerus zaman hingga akhirnya muncul di permukaan tak sesuai dengan kehendak-Nya. Padahal, Islam telah memuliakan para muslimah. Islam memberikan peranan penting di tangan muslimah dalam membentuk sebuah peradaban. Maka, seorang muslimah harus memiliki cita-cita yang luhur untuk mendukung tujuan tersebut. Lantas, mengapa muslimah harus punya cita-cita?

1. Hidup hanya sekali, hidup yang berarti

Cita-cita memberikan energi untuk memanfaatkan hidup yang hanya sekali untuk hidup yang berarti. Cita-cita memberikan arah kemana diri harus melangkah. Tanpa tujuan dan cita-cita, hidup hanya akan sekedar hidup, tak tahu arah melangkah, tak ada semangat, karena tak ada yang diperjuangkan. Jika seperti itu, lalu apa bedanya dengan binatang ?

Maka, seorang muslimah harus memiliki cita-cita agar hidup senantiasa terarah, penuh semangat, dan memiliki harapan untuk menggapai apa yang dicita-citakan.
 
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr : 18)

2. Potensi besar dari Allah untuk Muslimah

Allah beri kelebihan dengan dianugerahkan generasi dari rahim para muslimah. Kelak, Allah akan titipkan generasi dari rahim para muslimah untuk menegakkan agama-Nya, menyeru pada yang makruf dan melarang pada yang munkar, mengisi peradaban. Semua itu bisa diraih jika muslimah memiliki cita-cita yang tinggi untuk mewujudkannya. Sangat merugi jika potensi itu disia-siakan.

3. Cerdas mengambil keputusan

Cita-cita akan mengantarkan pada kecerdasan mengambil keputusan. Ia akan terhindar dari salah langkah. Ia akan memilah dan memilih keputusan-keputusan terbaik yang mendekatkannya pada cita-cita, bukan malah melakukan hal-hal yang menjauhkan atau bahkan merusak pada cita-cita.

Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya.” (QS. As-Syams : 8)

4. Peran spesial untuk Muslimah

Islam begitu memuliakan wanita. Wanita dalam Islam memiliki kedudukan tinggi dan memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kehidupan. Pertama, wanita akan menjadi seorang istri yang akan menjadi penyokong dakwah suaminya. Kedua, kelak seorang wanita akan menjadi seorang ibu sebagai madrasah atau sekolah pertama bagi anak-anaknya.

Bayangkan jika seorang muslimah yang akan membentuk peradaban tidak memiliki cita-cita untuk merealisasikan tugas besar itu? Akankah semua itu terwujud? Tentu tidak. Justru wanita akan kesulitan memaksimalkan peran itu jika tak memiliki cita-cita. Bagaimana membentuk generasi terbaik jika menjadikannya generasi terbaik bukan menjadi tujuannya? Bagaimana akan menjadi istri shalihah jika tidak ada niatan sedikit pun ke arah itu?

Karena itu, menjadi muslimah haruslah memiliki cita-cita. Cita-cita menjadi energi besar bagi muslimah dalam berkarya, berdaya, dan bermanfaat. Cita-cita menjadi obat untuk menghalau segala kemalasan dan kehinaan. Menjadi sebaik-baik umat sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Quran. Cita-cita terbesar bagi muslimah adalah mencetak generasi terbaik yang akan menegakkan Islam di muka bumi. Hanya kepada Allah, muslimah menggantungkan segala cita-citanya. Semoga Allah mewujudkan cita-cita kita semua.

“Peluklah cita-citamu dan bawa ke hadapan Rabb-Mu. Setelah itu, langkahkan kakimu meraihnya bersama Allah yang akan menemani setiap langkah.” -- Dhiya Fauzia




References:
Al-Azizi, A. S. (2015). Buku Lengkap Fiqh Wanita. Yogyakarta: DIVA Press.
Shahihul Hasan, L. M. (2013). Kata-kata Pembakar Semangat dari Al-Quran dan Hadis. Solo: Ahad Books.
https://tafsirweb.com

Popular posts from this blog

Man Jadda Wa Jada

HijrahYuk! #4 Luruskan Niat