HijrahYuk! #1 Prolog

HijrahYuk! 1 Prolog

خَيْرُ الناسِ أَنْفَعُهُمْ لِلناسِ
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat."

Begitu kata Manusia Agung, suri tauladan umat Muslim, pendobrak kebatilan, pembawa risalah Islam yang membuat hidup seorang muslim terang-benderang, siapa lagi kalo bukan Baginda Rasulullah Muhammad Sallallahu alaihi wasallam..
Tak bisa dipungkiri, kita hidup bukan hanya seorang diri, tetapi hidup berjamaah, bersama-sama dengan makhluk Allah yang lain yang sama-sama tak pernah absen diberikan rezeki oleh Allah di muka bumi ini. Betul tidak? Kalo betul, berarti pemahaman kita sama yaaa ^_

Berawal dari situlah, akan aku mulai lembaran baru yang lebih fresh dan lebih bersemangat meraih ridha-Nya. Apa hubungannya ya?
Hubungannya BCD. Loh kok? (Mungkin pernah dengar sebelumnya yaa :D)
Kita berawal dari B, "Birth", artinya lahir. Ya, kehidupan nyata kita bermula ketika kita mulai dilahirkan oleh sosok wanita mulia, wanita yang rela berjihad mempertaruhkan jiwa raga bahkan tengah mempertaruhkan nyawa demi kelahiran kita ke dunia fana ini. Dialah, IBU. Satu kata yang tak pernah luput dari telinga bahkan mata kita bukan? Kata yang akrab dalam keseharian kita, tetapi terkadang kita enggan menyadari, betapa kuat perannya dalam kehidupan kita. Semoga prasangkaku ini tidaklah benar yaa, insyaa allah sahabat semua adalah manusia yang senantiasa berbakti kepada kedua orang tua. Kelahiran seorang hamba Allah ke tempat ini (baca: dunia) membawa kebahagiaan dalam hati setiap orang yang mendamba kehadiran kita. Allah yang menciptakan kita melalui segumpal darah ibu bapak kita hingga menjadi manusia yang sempurna dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Masya Allah. Tapi, ada satu hal yang penting dalam kelahiran kita. Apa itu? Kenali diri kita.
Kenali diri? Bukankah kita sudah kenal? Memang benar, kita sudah dikenalkan oleh orangtua dan orang-orang sekitar bahwa, contoh, nama saya Fulan, anak dari Ibu Fulanah dan bapak Fulan, lahir di bla blaaa dan seterusnya. Tetapi, lebih dari itu, kita harus mengenal hakikat lahirnya diri kita. Ini bisa diawali dengan beberapa pertanyaan yang mungkin sering berkeliling di pikiran kita semua.

  1. Apa tujuan hidup kita?
  2. Kemana kita akan kembali?

Poin yang pertama. Banyak diantara kita yang beranggapan hidup sekedar hidup, tanpa tahu tujuan kita diciptakan. Ada pula yang hidup sekedar mencari kesenangan dunia, padahal dia tahu tujuan dia hidup, tapi tidak mau mengamalkannya. Ada pula yang hidup untuk tujuan yang hakiki, yaitu Allah SWT. Begitulah, banyak tipe-tipe manusia dalam menafsirkan tujuan hidup itu sendiri. Mungkin ini berbelit-belit ya? Tapi, sebentar lagi, teman-teman akan mengerti apa yang sedang dibicarakan.

Poin yang kedua? Nanti kita akan tau jawabannya. Sekarang, kita ke poin yang ketiga. Dialah D, "Death" artinya mati/kematian. Kita tahu pasti bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan kematian.

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ -١٨٥-
"Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya akan disempurnakan pahala kalian pada hari kiamat. Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka ia benar-benar telah beruntung. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya."

Bagaimana rasanya mati? Mana saya tahu, karena Alhamdulillah, saya masih diberi umur untuk berbagi di sini. Kata Alquran, mati itu sakit, penuh pertanggungjawaban, di dalam kubur itu gelap, penuh binatang yang sedikit demi sedikit, hari demi hari, terus menghabisi fisik yang kita banggakan di dunia ini. Akan ada malaikat yang menanyakan kita di alam kibur, yakni Malaikat Munkar dan Nakir, sebagaimana kita hafal betul nama kedua malaikat itu dari kita duduk di bangku TK, betul? Lalu, jika kita lulus dengan pertanyaan yang diajukan malaikat, maka kita akan tenang di dalam kubur, tetapi jika kita lengah dan gagap dalam menjawab pertanyaan tersebut, maka siksalah yang akan menyertai kita sampai Hari Kiamat. Naudzubillaaahh.. Maka, setidaknya, gambaran terhadap kematian dan kehidupan setelah kematian sudah Allah ceritakan di dalam kitab-Nya yang tak pernah lekang di makan zaman, kitab-Nya yang senantiasa Allah jaga sampai Hari Kiamat, Al-quranul Karim. Kini kita sudah tahu, kemana kita akan dikembalikan? Kepada Allah yang Maha Kuasa lah kita akan dikembalikan. Allah yang akan memberikan balasan kebaikan dan keburukan yang telah kita lakukan selama periode kita hidup. Disinilah poin penting yang harus menjadi dasar hidup kita. Balasan kebaikan, ya Surga. Balasan keburukan, ya Neraka. Astaghfirullaahal adzim.

Beranjak pada poin kedua, diantara "B" dan "D", selalu ada C, "Choice" artinya pilihan. Hidup dan mati kita, bukanlah pilihan kita. Itu murni kehendak Allah SWT. Tetapi, bagaimana kita menjalani kehidupan di antara hidup dan mati kita, itu adalah pilihan yang Allah berikan untuk kita hambaNya. Poin pertama dan ketiga sudah begitu jelas untuk kita semua. Tinggal poin kedua ini yang musti menjadi penjelasan yang tak pernah selesai dan tak pernah puas untuk membahasnya. Pilihan dalam hidup kita berpasang pasangan, sebagaimana Allah menciptakan Adam dan Hawa berpasangan. Pilihannya adalah baik atau buruk, halal atau haram, dan Surga atau Neraka. Allah sudah memberi kita bekal yang lebih dari cukup untuk mengarungi luasnya samudera kehidupan ini, sahabat. Bekal untuk kita meraih cintaNya, meraihkan ridhaNya, hingga mendapatkan tempat kembali yang terbaik, yaitu SurgaNya. Apa itu? Alquran dan Sunnah. Itulah bukti betapa besarnya kasih sayang Allah untuk kita semua selaku hambaNya. Lalu, pertanyaannya, sudah sampaikan pemahaman kita pada hal itu?

Tujuan kita adalah beribadah kepada Allah, hidup dan mati hanya untuk Allah, dan kepadaNya pula lah kita akan dikembalikan dalam bentuk yang sesuai dengan perbuatan selama di dunia.

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالاِنسَ إِلا لِيَعْبُدُونِ
"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku"

Surat Adz dzariyat ayat 56 mengandung makna bahwa semua makhluk Allah, termasuk jin dan manusia diciptakan oleh Allah SWT agar mereka mau mengabdikan diri, taat, tunduk, serta menyembah hanya kepada Allah SWT.
Setelah kita mengenal diri kita dengan baik dan benar, maka yakinlah bahwa hidup kita akan lebih terarah. Tahu, bahwa diantara B dan D, ada C yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah yang Maha Esa, Tuhan semesta alam. Kita akan tau mana yang benar dan salah, lalu kita memilih yang benar, benar di hadapan Allah, bukan di hadapan makhlukNya. Lalu, kita tahu mana yang halal dan haram dari KitabNya, kemudian Allah berjanji, ada surga dan neraka balasannya. Pilihan ada di tangan kita sendiri sebagai makhlukNya yang diberi pendengaran, penglihatan, hati dan akal. Apa yang akan kita bawa sebagai bekal kita di akhirat nanti? Apakah harta, keluarga, pasangan, mobil merah, atau jabatan? Hanya keimanan dan amal sholeh yang akan kita bawa, sahabat. Pilihan taqwa atau ingkar kepada Allah adalah pilihan yang Allah berikan untuk kita. Tinggal tanyakan pada diri kita masing-masing. Pilihlah yang sesuai dengan pilihan Allah, melalui Alquran dan Sunnah. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang selamat dunia dan akhirat. Allahumma aamiin.

Prolog ini mungkin tidak memenuhi syarat untuk sebuah prolog yang baik. Tetapi, semoga prolog ini bisa menjelaskan sedikit tentang kebermanfaatan sebuat tulisan. Semua ini tak luput dari pertolongan Allah Azza wa Jalla, yang menganugerahkanku dua tangan tanpa cacat, dua mata tanpa buta, dan akal yang  mengintruksikan ACTION untuk mulai merangkai kata kata sederhana. Kembali pada tujuan prolog ini, berawal dari hadist Rasulullaah SAW, pada pembuka di atas, saya menggoreskan sebagian dari kekuasaan dan nikmat Allah yang harus kita syukuri. Di antara B dan D-nya saya, C yang saya pilih adalah bermanfaat bagi sesama, sebagaimana panutan kita, Nabi Muhammad SAW. Sehingga, kita semua sama-sama bisa saling menambah ilmu, bersilaturahmi, saling mengenal, serta saling menasehati dalam kesabaran dan kebenaran sebagaimana firmanNya.

تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ اْلمـُلْكُ وَ هُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ الَّذِى خَلَقَ اْلـمَوْتَ وَ اْلحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَ هُوَ اْلعَزِيزُ اْلغَفُورُ

 "Maha berkah Allah, yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha perkasa lagi Maha pengampun." [QS. Al-Mulk/ 67: 1-2].

HijrahYuk
Masihkah ada keraguan dalam diri untuk mulai berHIJRAH menjadi lebih baik? Masihkah kita ragu sedangkan kain kafan kita sedang ditenun? Katakan SIAP pada PERUBAHAN. Yuk, sama/sama saling mengingatkan dan saling menguatkan dalam perjuangan HIJRAH dan ISTIQOMAH.

Buat teman teman yang ingin sama sama berjuang dalam berhijrah, insyaa allah di sini, kita akan belajar bersama dalam tema baru saya di #HijrahYuk! Semoga bermanfaat yaaa.. ^-^

Untuk rangkaian kata yang menyinggung atau tidak sesuai syariat Islam, yuk koreksi bersama dengan cara yang baik yaa, sebagaimana Islam mengajarkan kita. Karena kritik, saran, tanggapan, insyaa Allah sangat membantu untuk tulisanku selajutnyaa.. Silakan komen di bawah ini yaaa :)

Popular posts from this blog

Man Jadda Wa Jada

Seberapa Penting Merekam Jejak Diri? Simak, Yuk!

Mengapa Muslimah Harus Punya CIta-CIta?