Kenapa ga semangat ya? :(
A : Kamu kenapa ukhti? Akhir-akhir ini sepertinya terlihat lemas, biasanya ukhti rajin ke masjid, hafalan quran, dan murajaah.
B : Iya nih ukh, ana juga ga tau kenapa, rasanya ana malas sekali untuk melakukan semua aktivitas itu. KIra-kira kenapa ya, kok sesaat kita bisa sangat bersemangat tapi sesaat yang lain kita bisa sebaliknya?
A : Hm, ukhti, memang iman itu kadang berada di puncak, terkadang juga jatuh dan berada di bawah.
B : Maksudnya gimana ukh? Apa hubungannya sama iman?
A : Oke oke, biar kamu lebih bersemangat seperti semula, yuk ikuti pembahasan berikut ^_^
Assalamualaikum Readers ^_^ Alhamdulillah, kita masih bisa berjumpa dan bertatap layar dengan readers semua, semoga selalu dalam lindungan-Nya ya ^_^
Kali ini ana mau sedikit sharing berkaitan dengan dialog di atas. Bener banget tuh, kadang kalau lagi semangat, semangaattt bangeeettt pake 45 :D Tapi sekalinya males, bawaannya males aja terus. Kenapa ya kira-kira? Ada yang salahkah dengan kita?
Yaps, memang benar, ketika kita berada di jurang rasa malas alias tidak bersemangat, berarti ada yang salah dengan keimanan kita. Kenapa keimanan ukh? Ya, kita garisbawahi, penyebab kita kurang semangat yang pertama adalah tingkat keimanan. Seperti kita ketahui, iman adalah keyakinan, artinya kita meyakini di dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan melaksanakannya dengan perbuatan. Iman disini kaitannya dengan keyakinan tentang Allah dan segalanya. Nah, iman ini sifatnya fluktuatif lho, artinya bisa naik sampai puncak Himalaya, bisa pula turun trastis seperti cuaca di Melbourne ketika musim dingin tiba. Keimanan meningkat akan terlihat ketika kita bersemangat baik dalam beraktivitas kedunian maupun dalam hal ibadah. Sedangkan iman kita menurun ketika kita berada di kondisi sebaliknya. Artinya ketika iman turun, keyakinan kita pada Allah pun sedang menurun, mungkin kita jadi tak yakin bahwa Allah selalu melihat kita, tidak yakin bahwa apa yang kita lakukan akan di pertanggungjawabkan kelak, tak yakin bahwa allah tau lho cita-cita atau keinginan kita, sehingga timbul malas, tergoda rayuan gombal setan nih. Coba deh bayangkan kalo kita yakin sama Allah, yakin akan kekuasaan, kebesaran, dan kehendaknya, pasti kan kita ngga akan malas-malasan apalagi dalam hal ibadah, karena kita tahu Allah selalu mengawasi kita, boro-boro yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, yang masih dalam hati dan pikiran kita pun Allah Maha Mengetahui lho..
Penyebab yang kedua adalah lupa tujuan. Ya, kenapa? Karena tanpa tujuan kita tak tahu akan berbuat apa dan untuk apa. Tujuan penting sebagai motivasi, sebagai capaian sesuatu yang kita lakukan. Seperti halnya seorang pemain bola, tujuannya atau goalnya adalah gawang lawan. Maka permainannya akan tertuju pada bagaimana memasukkan bola ke gawang lawan untuk menghasilkan point. Betul kan? Coba bayangkan seandainya dalam permainan bola tidak ada goalnya atau tidak ada gawangnya, untuk apa para pemain itu bermain bola? Sekedar menendang bola? Pasti luntang-lantung, bingung, hanya memainkan bola tanpa tau tujuannya. Begitupun hidup kita, apa sih tujuan hidup kita? Hura-hura? Makan? Pacaran? Nikah? Semua pasti punya tujuan yang membuat orang tersebut akan semangat untuk melakukan sesuatu karena ada yang ingin dicapai. Seperti makan, kita semangat kalau lapar kan? Berarti kita makan tujuannya untuk memenuhi hasrat perut yang terus bernyanyi riang minta makan kan? Nah, tujuan ini lah yang menjadi penyebab kita bersemangat melakukan suatu hal. Dan ingat, tujuan baik akan menghasilkan hal yang baik, begitu pun sebaliknya. Jadi, perbaikilah dan kuatkan lagi tujuan hidup kita, agar hidup kita juga terarah, tidak luntang-lantung, alias punya pegangan hidup.
Ayo, kita renungkan bersama, apa tujuan hidup kita yang sebenarnya? Apa tujuan kita berhijab? Apa tujuan kita berdakwah? dan apa apa lainnya yang masih banyak untuk dipertanyakan pada diri kita. Sudah sesuaikah tujuan kita hidup dengan tujuan diciptakannya kita sebagai hamba-Nya? Padahal, kita tau kan, jika kita malas tentu kita tak akan mendapat apa-apa. Jadi, berusahalah untuk meraihnya, berusahalah menjadi yang terbaik. Tentu kita akan mendapatkan hasil yang terbaik dan hidup anda jadi lebih baik lagi. Allah selalu menolong hamba-hambaNya yang berusaha, dan Allah menciptakan masalah agar kita menjadi pribadi yang pandai dan tangguh dalam menghadapi kehidupan. Ingat manusia yang pemalas itu adalah temannya setan, jadi hapus semua rasa malasmu dan kepalkan tangan setinggi mungkin sambil katakan :
“Dan apabila kamu menghitung ni’mat Allah, nescaya kamu tidak akan dapat menghitungnya” (Q.S. Ibrahim: 34)
Semoga bisa memotivasi yaaa, ayo semangat, jangan lesu apalagi malas-malasan yaa ^_^ Habiskan waktu muda untuk berkarya dan menjadi pribadi yang tangguh, pemuda/i yang taat pada Ilahi ^_^ Semoga bermanfaatt :)
Referensi :
http://dinasuciwahyuni.blogspot.co.id/2015/09/ayat-ayat-al-quran-tentang-semangat.html
B : Iya nih ukh, ana juga ga tau kenapa, rasanya ana malas sekali untuk melakukan semua aktivitas itu. KIra-kira kenapa ya, kok sesaat kita bisa sangat bersemangat tapi sesaat yang lain kita bisa sebaliknya?
A : Hm, ukhti, memang iman itu kadang berada di puncak, terkadang juga jatuh dan berada di bawah.
B : Maksudnya gimana ukh? Apa hubungannya sama iman?
A : Oke oke, biar kamu lebih bersemangat seperti semula, yuk ikuti pembahasan berikut ^_^
Assalamualaikum Readers ^_^ Alhamdulillah, kita masih bisa berjumpa dan bertatap layar dengan readers semua, semoga selalu dalam lindungan-Nya ya ^_^
Kali ini ana mau sedikit sharing berkaitan dengan dialog di atas. Bener banget tuh, kadang kalau lagi semangat, semangaattt bangeeettt pake 45 :D Tapi sekalinya males, bawaannya males aja terus. Kenapa ya kira-kira? Ada yang salahkah dengan kita?
Yaps, memang benar, ketika kita berada di jurang rasa malas alias tidak bersemangat, berarti ada yang salah dengan keimanan kita. Kenapa keimanan ukh? Ya, kita garisbawahi, penyebab kita kurang semangat yang pertama adalah tingkat keimanan. Seperti kita ketahui, iman adalah keyakinan, artinya kita meyakini di dalam hati, mengucapkan dengan lisan, dan melaksanakannya dengan perbuatan. Iman disini kaitannya dengan keyakinan tentang Allah dan segalanya. Nah, iman ini sifatnya fluktuatif lho, artinya bisa naik sampai puncak Himalaya, bisa pula turun trastis seperti cuaca di Melbourne ketika musim dingin tiba. Keimanan meningkat akan terlihat ketika kita bersemangat baik dalam beraktivitas kedunian maupun dalam hal ibadah. Sedangkan iman kita menurun ketika kita berada di kondisi sebaliknya. Artinya ketika iman turun, keyakinan kita pada Allah pun sedang menurun, mungkin kita jadi tak yakin bahwa Allah selalu melihat kita, tidak yakin bahwa apa yang kita lakukan akan di pertanggungjawabkan kelak, tak yakin bahwa allah tau lho cita-cita atau keinginan kita, sehingga timbul malas, tergoda rayuan gombal setan nih. Coba deh bayangkan kalo kita yakin sama Allah, yakin akan kekuasaan, kebesaran, dan kehendaknya, pasti kan kita ngga akan malas-malasan apalagi dalam hal ibadah, karena kita tahu Allah selalu mengawasi kita, boro-boro yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi, yang masih dalam hati dan pikiran kita pun Allah Maha Mengetahui lho..
Penyebab yang kedua adalah lupa tujuan. Ya, kenapa? Karena tanpa tujuan kita tak tahu akan berbuat apa dan untuk apa. Tujuan penting sebagai motivasi, sebagai capaian sesuatu yang kita lakukan. Seperti halnya seorang pemain bola, tujuannya atau goalnya adalah gawang lawan. Maka permainannya akan tertuju pada bagaimana memasukkan bola ke gawang lawan untuk menghasilkan point. Betul kan? Coba bayangkan seandainya dalam permainan bola tidak ada goalnya atau tidak ada gawangnya, untuk apa para pemain itu bermain bola? Sekedar menendang bola? Pasti luntang-lantung, bingung, hanya memainkan bola tanpa tau tujuannya. Begitupun hidup kita, apa sih tujuan hidup kita? Hura-hura? Makan? Pacaran? Nikah? Semua pasti punya tujuan yang membuat orang tersebut akan semangat untuk melakukan sesuatu karena ada yang ingin dicapai. Seperti makan, kita semangat kalau lapar kan? Berarti kita makan tujuannya untuk memenuhi hasrat perut yang terus bernyanyi riang minta makan kan? Nah, tujuan ini lah yang menjadi penyebab kita bersemangat melakukan suatu hal. Dan ingat, tujuan baik akan menghasilkan hal yang baik, begitu pun sebaliknya. Jadi, perbaikilah dan kuatkan lagi tujuan hidup kita, agar hidup kita juga terarah, tidak luntang-lantung, alias punya pegangan hidup.
Ayo, kita renungkan bersama, apa tujuan hidup kita yang sebenarnya? Apa tujuan kita berhijab? Apa tujuan kita berdakwah? dan apa apa lainnya yang masih banyak untuk dipertanyakan pada diri kita. Sudah sesuaikah tujuan kita hidup dengan tujuan diciptakannya kita sebagai hamba-Nya? Padahal, kita tau kan, jika kita malas tentu kita tak akan mendapat apa-apa. Jadi, berusahalah untuk meraihnya, berusahalah menjadi yang terbaik. Tentu kita akan mendapatkan hasil yang terbaik dan hidup anda jadi lebih baik lagi. Allah selalu menolong hamba-hambaNya yang berusaha, dan Allah menciptakan masalah agar kita menjadi pribadi yang pandai dan tangguh dalam menghadapi kehidupan. Ingat manusia yang pemalas itu adalah temannya setan, jadi hapus semua rasa malasmu dan kepalkan tangan setinggi mungkin sambil katakan :
"S E M A N G A T ^_^ "
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga mereka mengubah diri mereka sendiri”. (Q.S. Ar-Ra’d :11)“Dan apabila kamu menghitung ni’mat Allah, nescaya kamu tidak akan dapat menghitungnya” (Q.S. Ibrahim: 34)
Semoga bisa memotivasi yaaa, ayo semangat, jangan lesu apalagi malas-malasan yaa ^_^ Habiskan waktu muda untuk berkarya dan menjadi pribadi yang tangguh, pemuda/i yang taat pada Ilahi ^_^ Semoga bermanfaatt :)
Referensi :
http://dinasuciwahyuni.blogspot.co.id/2015/09/ayat-ayat-al-quran-tentang-semangat.html